
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Singkawang menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring Kategori Guru pada Selasa (16/9/2025) diikuti oleh 50 peserta yang diselenggarakan di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Singkawang, Jalan Merdeka nomor 78, Singkawang Barat.
Kegiatan ini menghadirkan Ilham Setiawan, S.Sn sebagai narasumber. Dalam materinya, ia menekankan bahwa membaca nyaring bukan sekadar melafalkan teks, tetapi juga seni menyampaikan cerita dengan intonasi, ekspresi, dan interaksi sehingga anak-anak merasa lebih dekat dengan buku. Membaca nyaring adalah jembatan pertama agar anak mencintai buku. Dengan cara ini, mereka tidak hanya mendengar kata-kata, tetapi juga merasakan emosi dan pesan yang terkandung dalam cerita.
“Dalam teknik membaca nyaring harus memperhatikan sebelum membaca nyaring. Seperti : ruangan yang kondusif, posisikan pendengar dan pembaca dengan nyaman, membuat aturan bersama untuk mengelola suasana, dan luangkan waktu untuk menyapa dan mengkarabkan diri dengan pendengar,” Jelas Ilham di hadapan peserta.
Program ini bertujuan mengenalkan kembali membaca sebagai budaya dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat. Melalui kegiatan membaca nyaring, guru diharapkan dapat menumbuhkan kegemaran membaca sejak dini dan menjadikannya sebagai bagian penting dari literasi keluarga.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga diarahkan untuk menjadikan membaca nyaring sebagai program utama perpustakaan dalam membangun ekosistem literasi. Dengan cara yang menyenangkan, anak-anak dapat lebih mudah memahami isi bacaan sesuai dengan tahapan usia mereka.
Bimtek ini merupakan bagian dari program nasional dengan dukungan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK-NF) Perpustakaan Nasional. Pelaksanaannya dibagi dalam tiga kategori peserta: guru, pegiat literasi, dan orang tua. Untuk kategori pertama, guru menjadi garda terdepan karena berperan langsung dalam mendampingi anak-anak di sekolah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Singkawang, Bapak Abdul Hadi, S.Sos. menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk memperluas gerakan literasi. “Kami ingin Singkawang tumbuh sebagai kota literasi. Diharapkan berbagai pihak dapat menjadi mitra penting dalam mewujudkan generasi yang berliterasi,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya bimtek ini, diharapkan guru-guru tidak hanya memahami teknik membaca nyaring, tetapi juga mampu mempraktikkannya secara konsisten di ruang kelas maupun saling berbagi ilmu yang didapatkan pada bimtek ke sesama guru di lingkungan sekolah.